Terkait Virus Korona, Forum Dosen Indonesia Siapkan Pembelajaran Daring

Terkait Virus Korona, Forum Dosen Indonesia Siapkan Pembelajaran Daring

IS
Ismail Suardi Wekke

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Sorong – Antisipasi pencegahan meluasnya virus Korona, perlu dilakukan semua pihak.

Demikian disampaikan Ismail Suardi Wekke, Ketua Umum Forum Dosen Indonesia, DPD Papua Barat.

Sementara itu, untuk keperluan pembelajaran dalam jaringan (daring), Forum Indonesia Indonesia (FDI) sudah mempersiapkan perangkat lunak.

“Setelah persiapan selesai, akan langsung disampaikan ke pihak perguruan tinggi. Sehingga, perguruan tinggi dan FDi dapat berkolaborasi,” demikian disampaikan Ismail terkait dengan antisipasi virus Korona.

“Selama ini, FDI sudah menggunakan perangkat pembelajaran daring secara berkala. Dengan demikian, perangkat ini dapat digunakan Bersama, terutama bagi kampus yang belum memiliki perangkat pembelajaran daring,” tutur Ismail.

Forum Dosen Indonesia merupakan asosiasi profesi yang didirikan enam tahun lalu di Bandung.

Sejak 2019, dibentuk pengurus di Papua Barat. Ismail Suardi Wekke yang saat ini dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong didaulat menjadi ketua umum.

Terkait dengan Forum Dosen Indonesia, Ismail menuturkan bahwa program-program FDI mengarah kepada penguatan kapasitas dosen.

“Tidak hanya soal pembelajaran, tetapi juga pada penelitian dan pengabdian masyarakat,” tambah Ismail.

Sebulan yang lalu, tepatnya Februari 2020, Forum Dosen Indonesia Papua Barat Bersama Universitas Muhammadiyah Sorong dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat melaksanakan konferensi internasional.

Organisasi FDI merupakan prakarsa para dosen. “Dari dosen untuk dosen,” kata Ismail menegaskan bahwa FDI merupakan wadah professional para dosen.

Kondisi saat ini, dimana situasi menuntut untuk memperlambat penyebaran virus Corona, salah satu yang memungkinkan adalah menutup kampus.

Selanjutnya, wilayah kampus perlu disterilkan dengan penyemprotan disinfektan.

“Namun demikian, bukan berarti pembelajaran terhenti. Justru ada peluang untuk tetap berinteraksi dan juga memperkuat kapasitas baik mahasiswa maupun dosen,” tambah Ismail menutup sesi wawancara.