Terkini.id, Sorong – Forum Dosen Indonesia (FDI) Papua Barat bersama dengan Pengurus Nasional Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (MASIKA ICMI) melaksanakan Dialog Nasional, Selasa, 28 Juli 2020.
Prof. Hafid Abbas, Ketua Senat Universitas Negeri Jakarta, menjadi narasumber tunggal dalam dialog tersebut, dengan diikut oleh anggota MASIKA ICMI lintas wilayah.
Diantara yang turut berpartisipasi berasal dari dosen-dosen di Papua Barat, juga anggota MASIKA ICMI dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, demikian pula dari Pekanbaru, Riau.
Turut berpartisipasi anggota HMI dari Cabang Gowa Raya yang langsung dihadiri Ardiansyah, Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya.
Dalam kesempatan dialog dibahas terkait dengan Program Organisasi Penggerak (POP) yang sementara ini dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Kita tidak tahu masa depan pendidikan Indonesia. Jangan sampai Pendidikan diurus dengan tidak menggunakan pendekatan Pendidikan,” ujar Prof. Hafid Abbas.
Sementara itu, Syamsul Bahri, S.Sos., Direktur Insting Institut mengemukakan bahwa pendidikan Indonesia saat ini berada di jalur yang tidak tepat.
“Untuk itu, Pendidikan idealnya digerakkan secara bersama-sama dan itu dipimpin pemerintah sebagai perwakilan negara,” tanya Syamsul Bahri.
Sebagai tambahan diskusi juga membincangkan Pendidikan dan kaitan dengan penangan wabah Covid-19.
Prof. Hafid Abbas mengemukakan bahwa ada niat yang perlu dibaguskan dalam kaitan dengan pendidikan.
“Jangan sampai kumpul-kumpul di gelora Bung Karno. Terlihat baik semasa kampanye, tetapi itu tentu tidak elok. Dimana akan muncul malapetaka jikalau pesona itu yang berkuasa,” kata Prof. Hafid Abbas.
“Jangan sampai kekeliruan pengelolaan Pendidikan, justru menghianati cita-cita berbangsa. Lihat sepanjang pesisir Losari.” tutup Prof. Hafid Abbas.