Hujan, Banjir dan Air Mata: Membangun Kesadaran Kolektif Demi Kota Sorong yang Nyaman
Komentar

Hujan, Banjir dan Air Mata: Membangun Kesadaran Kolektif Demi Kota Sorong yang Nyaman

Komentar

Terkini.id, Sorong – Sore hari hingga malam ini Kota Sorong diguyur hujan walau tidak deras namun menimbulkan perasaan was-was bagi siapa saja terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG), memprediksi bahwa persentase kelembapan udara cukup tinggi sehingga dapat diperkirakan beberapa hari ke depan akan diguyur hujan.

Teringat betul dalam ingatan pertengahan September lalu, banjir Kota Sorong menelan korban setidaknya dua korban. Bergeser lebih ke belakang lagi pada bulan Mei 2020 menewaskan 5 korban.  

Banyak asumsi yang beredar di masyarakat bahwa banjir di Kota Sorong adalah bahaya laten yang harus ditangani secara serius. Butuh gotong royong dan kepedulian bersama mulai dari hulu ke hilir untuk menangani banjir.

Bukan malah menyalahkan sana-sini, namun saatnya kita membangun kesadaran mulai dari diri sendiri untuk lebih mencintai Kota Sorong, tentunya mulai dari hal yang terkecil yaitu dengan memelihara lingkungan sekitar kita.

Baca Juga

Banyak faktor penyebab banjir di Kota Sorong, tapi jika faktor-faktor tadi tidak dicarikan solusi terbaik maka tentu nasilnya akan nihil bahkan jauh lebih parah dari sebelumnya.

Hujan, Banjir dan Air Mata, mungkin inilah variabel yang tepat untuk merefleksi permasalahan yang sering di alami oleh warga Kota Sorong manakala diguyur hujan.

Dahulu hujan adalah rahmat, bahkan dalam iman Islam ketika turun hujan kita memohon agar diberikan manfaat dari hujan tersebut.

Namun saat ini ketika hujan turun, maka bahaya banjir akan mengintai kita semua sehingga meneteskan air mata sebab kerugian yang didaptkan akibat banjir.

Harapan kita semua melalui doa-doa yang dipanjatkan ke Maha Kuasa disela-sela hujan rerintik ini adalah merindukan hujan yang penuh rahmat, hujan yang membawa perasaan nyaman dan ketenangan serta kegembiraan. Semoga!.

(Hilman Djafar, Mahasiswa Program Doktor Universitas Negeri Gorontalo)