Kongres III IPSS Papua Barat Tidak Tuntas, Ruslan Rasid : Petanda Panitia Kurang Siap dan Profesional
Komentar

Kongres III IPSS Papua Barat Tidak Tuntas, Ruslan Rasid : Petanda Panitia Kurang Siap dan Profesional

Komentar

Terkini.id, Sorong – Pelaksanaan Kongres III Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan Papua Barat yang terlaksana pada hari Sabtu 20 November 2021di Aston Niu Hotel – Manokwari kemarin lalu macet (bubar, read) di awal sidang pleno pertama.

Hingga hari ini belum ada himbauan resmi kepada para peserta penuh maupun peninjau kongres dari pihak penyelenggara perihal penyebab bubar dan tidak tuntasnya pelaksanaan Kongres IPSS Papua Barat pada Sabtu lalu.

Hal tersebut dibenarkan oleh Caretaker Ketua BPD IPSS Kab. Sorong, Dr.(cnd) Ruslan Rasid, S.Pd.I., M.Pd. ketika diwawancarai oleh team redaksi SorongTerkini.id

“Kami juga tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi. Sesaat sebelum sholat maghrib. SC selaku presidium sidang sementara hanya memberikan skorsing hingga pukul 8 malam untuk keperluan Ishoma dan menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus BPW KKS Papua Barat untuk masa bhakti 2021 – 2026.” Terangnya.

“Hingga pukul 11 malam, malah kami mendengar bahwa saudaraku  P.B. Tandirerung, S.H. selaku koordinator SC pulang ke Sidey / 100 kilo dari pusat kota Manokwari seraya menyampaikan musyawarah tersebut telah kehilangan arah.” Tambah pria kelahiran Ujung Pandang ini.

Baca Juga

“Dinamika dalam kongres itu biasa terjadi, kendatipun ini adalah kongres ke-tiga tapi dalam kacamata saya ini merupakan kongres pembenahan. Jadi wajar jika pembahasan pengenai kepesertaan kongres pada sub agenda pleno satu memakan waktu berjam-jam karena terjadi tarik ulur dan pro-kontra hingga kerap kali sering terlontar vonis logical fallacy (sesat berpikir) .” Ujarnya.

“yang sangat saya sayangkan di sini adalah pelaksana kegiatan terkesan tidak siap dan profesionalitas. Harusnya dicabut dulu skorsing sebelumnya dan jika dipandang akan ada hal-hal yang tidak diinginkan maka silahkan diskorsing untuk waktu yang disepakati namun harus berdasar pada persetujuan peserta kongres. Jika qourum yah silahkan diskorsing jika tidak yah dengan segala konsekuensi harus tetap berjalan dengan pengawalan.” Ungkapnya.

Pelaksanaan Kongres III IPSS Papua Barat pada hari Sabtu lalu akan tercatat dalam sejarah bahwa terkesan kurang siap dan tidak profesional. Sudah saatnya anak muda tampil untuk memberikan pencerahan dan kedewasaan.

“Terakhir yang mau saya sampaikan di sini,  jika kongres ini mau dilanjutkan lagi maka harus betul-betul panitia baik SC maupun OC harus menjaga netralitasnya karena saya melihat tidak terjadi kenetralan ini semenjak dibukanya pendaftaran bakal calon Ketua BPP IPSS Papua Barat yang semula hanya kandidat tunggal sehingga inilah penyebab utama permasalahan.” Tutupnya.