Keutamaan Integrasi Iman dan Ilmu
Komentar

Keutamaan Integrasi Iman dan Ilmu

Komentar

Terkini.id, Sorong – Walau tidaklah mudah mengintegrasikan iman dan ilmu. Namun seorang muslim dituntut untuk mampu mengkombinasikan iman dan ilmu tersebut dalam satu tarikan nafas. Tutur Hasbullah, Ph.D (Dekan Fakultas Tarbiyah/Plt. Warek II IAIN Sorong) pada khutbah Jumat 11 Februari 2022

Iman adalah membenarkan dan menyakini Allah swt. sebagai dzat yang disembah. Melalui iman ini kita dituntut untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’alaa. Sedangkan ilmu merupakan hasil penyelidikan manusia dari berbagai aspek kehidupan.

Manakala kedua ini mampu dipadukan menjadi satu kesatuan. Maka akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Kedua ini dapat ditempuh dengan belajar.

Disebutkan bahwa,

Man aroda addunya fa’alaihi bil ‘ilmi, Wa man arodal akhiroh fa’alaihi bil’ilmi, Wa man aroodahuma, fa’alaihimaa bil’ilmi.

“Barangsiapa yang ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang ingin sukses di akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya (dunia dan akhirat) maka hendaklah dengan ilmu (pula)” 

Dalam al-Quran juga dimaktubkan sebagaimana yang termuat Q.S. Al-Qashshas: 77 yang berbunyi:

“Wabtaghi fiimaa aataakallaaHud daaral aakhirata walaa tansa nashiibaka minad dun-yaa,”

Terjemahannya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”

Dari sinilah kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa semakin dalam keimanan seorang muslim maka akan semakin tinggi keilmuannya.

Inilah yang kemudian ditanamkan kepada para Mahasiswa IAIN Sorong di samping dituntut agar memiliki ilmu pengetahuan, mereka juga harus semakin taat beribadah kepada Allah swt.

IAIN Sorong menyadari bahwa muara keilmuan tidak hanya terletak pada dimensi intelektual namum terletak pula pada dimensi spritual (tauhid) dan moral (akhlaq).

Di antara keutamaan dari mengintegrasikan ilmu dan iman adalah menjadi manusia yang afqhahunnaas (memiliki kapasitas intelektual yang bagus), atqannaas (manusia yang bertaqwa) dan anfa’uhu linnaas (manusia yang bermanfaat).*