Terkini.id, Sorong – Disaksikan Kepala LLDikti Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Surel Mofu, Ph.D., Rektor Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena mewisuda 216 alumni bertempat di halaman kampus.
Refleksi pengembangan kampus sebagaimana terungkap dalam Diskusi Terarah di Hotel Baliem Pilamo, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Dalam kesempatan tersebut juga, Pembina Yapis di Tanah Papua, Thaha Al Hamid menyerahkan sebuah unit kendaraan yang merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Papua kepada Yapis melalui Yapis Pusat.
Sebelum itu, Thaha Al Hamid menyampaikan bahwa Yapis sejatinya membuka lembaga pendidikan bukan melaksanakan islamisasi. Sejatinya, itu misi kemanusiaan.
Mahasiswa yang menempuh pendidikan di Unaim Yapis Wamena, tidak saja dari masyarakat muslim tetapi lintas agama.
Olehnya, keberadaan Yapis semata-mata dalam rangka pengembangan Pendidikan. Dengan spirit Islam, tetapi tidak terbatas bagi kalangan muslim saja.
Wisuda kali ini, merupakan Angkatan XIII dimana STIA Amal Ilmiah Yapis Wamena beroperasi sejak 2003. Masa itu, masih dalam satu program studi saja.
Sekarang, Unaim Yapis Wamena mengelola delapan program studi. Sejak Januari 2020 bertransformasi menjadi universitas.
Surel Mofu, Ph.D. mengemukakan bahwa hadirnya LLDikti dalam wisuda menjadi tanda bahwa lulusan Unaim Yapis Wamena setara dengan perguruan tinggi lain secara nasional.
“Olehnya tidak boleh ada rendah diri. Kalau rendah hati itu wajib hukumnya,” kata Surel Mofu, Ph.D. yang merupakan lulusan Oxford University.
Sementara itu, Rektor Unaim Yapis Wamena, Dr. H. Rudihartono Ismail menyampaikan bahwa program kelembagaan Unaim saat ini setelah tranformasi ke universitas adalah dengan menyekolahkan dosen.
Saat ini, ada lima dosen yang sementara menempuh pendidikan doktor di pelbagai perguruan tinggi. Tidak saja di dalam negeri, tetapi salah satunya di luar negeri, Turki.
“Keberadaan Yapis di Wamena menjadi instrumen untuk pengembangan sumber daya manusia,” ujar rektor Unaim Yapis Wamena.









