Alih Status IAIN Sorong, Mahasiswa Harapkan Pengembangan Program Doktor

Alih Status IAIN Sorong, Mahasiswa Harapkan Pengembangan Program Doktor

IS
Ismail Suardi Wekke

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Sorong –Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong sebagaimana Peraturan Presiden No. 40 tahun 2020.

Mahasiswa pascasarjana IAIN Sorong, juga turut menyambut dengan sukacita terbitnya perpres tersebut.

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Sorong yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) IAIN Sorong menyampaikan harapan agar IAIN Sorong semakin bergerak untuk pengembangan program studi doktor.

Rusman, mahasiswa angkatan ke-2 ini mengatakan harapan agar para pascasarjana IAIN Sorong mengembangkan program studi yang diminati oleh masyarakat.

Harapan yang sama pula datang dari Uswatun Hasanah, mahasiswa pascasarjana angkatan ke-5 dengan harapan kualitas dosen dan mahasiswa IAIN Sorong lebih baik lagi.

“Semoga IAIN Sorong mampu menjadi penerang bagi masyarakat di Tanah Papua,” ujar Uswatun yang juga guru di madrasah .

Pascasarjana IAIN Sorong didirikan pada tahun 2015. Ketika itu, STAIN Sorong dipimpin Prof. Abustani Ilyas.

Saat itu, direktur pascasarjana dijabat sekaligus oleh ketua STAIN Sorong.

Selanjutnya, 2016 Ketua STAIN Sorong melantik Dr. Surahman Amin sebagai direktur pascasarjana STAIN Sorong yang bertugas sampai sekarang.

Maret 2020, Ketua STAIN Sorong melantik Dr. Ismail Suardi Wekke sebagai ketua program studi Pendidikan Agama Islam.

Sejak pendirian, pascasarjana sudah meluluskan dua angkatan dan yang pertama kali yakni tahun 2018.

Pengembangan pascasarjana dilakukan diantaranya dengan menjadi tuan rumah pertemuan ketua program studi di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam pada tahun 2018.

Sementara 2019, mahasiswa pascarjana diberikan kesempatan mengikuti mobility student di Asia Tenggara.

Kegiatan mobility student terlaksana di Singapura, Malaysia, dan Thailand, dengan kemitraan dengan Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM).

(Reporter: Ruslan Rasid dan Hilman Djafar)