Terkini.id, Sorong - Memilih dan berkomitmen untuk melayani sesama tanpa memandang latar belakang perbedaan merupakan hal sulit dilakukan oleh siapapun, Terlebih lagi hidup tanpa sanak keluarga di daerah perantauan.
Pengabdian pada masyarakat walau terlihat sederhana namun pada tataran prakteknya di lapangan sangat berat untuk dilakukan. Terlalu banyak pertimbangan dari berbagai aspek sehingga butuh tekad dan komitmen yang bulat.

Hal yang berbeda bagi seorang pria kelahiran Enrekang ini, Hilman Djafar. Semenjak kedatangannya di Kota Sorong akhir 2016 lalu, Nekad meninggalkan kampung halaman dengan modal 500 ribu di tangannya hanya untuk mencari kehidupan layak dan pengalaman di tempat yang baru.
Pada masa awal di Kota Sorong, dirinya mengaku bahwa sempat menumpang di Masjid Quba, namun karena ada panggilan mengajar di SD Muhammadiyah 1 maka iapun pamit ke Almarhum H. Latief untuk tinggal di dalam sekolah walau kamar yang ditempatinya itu terletak di bawah tangga sekolah.
Sebagai seorang anak yang terlahir dalam keadaan yatim, hidup sebatang kara, meninggalkan kampung halaman dan jauh dari ibu dan sanak keluarga inilah kiranya menjadi salah satu sebab ia memilih untuk hidup melayani sesama.
Tak heran jika ada kegiatan sosial keummatan seperti mengantarkan jenazah, misi pencarian orang hilang, pengamanan, menjaga orang sakit maupun kegiatan-kegiatan keummatan lainnya di Kota Sorong. Maka dapat dipastikan hampir sebagian besar dirinya ikut terlibat dalam misi-misi sosial tersebut.
Hilman Djafar saat ditemui oleh Sorong Terkinid.id mengatakan bahwa, “Alasan utama saya untuk melakukan ini semata-mata adalah panggilan hati, tidak ada unsur lain. Terlebih lagi saya tidak memiliki sanak keluarga di Sorong. Maka dengan cara ini harapan saya dapat memiliki teman dan relasi baru” Ungkapnya.

“Saya ingin mengamalkan ajaran agama, yakni kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Kehadiran kita harus dinantikan oleh banyak kalangan. Kalaupun kedepan saya ditakdirkan menjadi orang besar maka saya tidak akan meninggalkan amalan ini. Sebab ini adalah jalan hidup saya.” Tutupnya.
Dirinya mengakui bahwa apa yang dilakukannya selama ini penuh dengan suka maupun duka, sukanya itu terletak ketika telah membantu orang lain, terucap ucapan terimakasih dan senyum bangga kepadanya, terkadang adapula orang tua yang memeluk karena merasa tertolong.
Adapun dukanya itu ketika merasa letih namun karena ada panggilan lagi maka dia harus tetap siap sedia baik mental maupun fisik dan seterusnya.
Berkat adanya keistiqomahan dan komitmen untuk tetap melayani sesama dan aktif dalam kegiatan sosial di Kota Sorong, Hilman Djafar saat ini telah memiliki banyak saudara-saudara di Kota Sorong mulai dari para pejabat hingga masyarakat bawah.

Sampai kapanpun Hilman Djafar akan tetap menjadi sosok yang hadir untuk melayani sesama, karena bagi dirinya ketika apa yang dilakukannya ini kelak akan menuai hasil entah di dunia maupun di akhirat
Dedikasi Hilman Djafar merupakan bagian dari kisah-kisah inspiratif dan motivatif bagi kita semua agar menjadi orang yang mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi orang lain.










