Terkini.id, Sorong - Mentari akan terbenam. Menandakan bulan Sya'ban telah berakhir.
Terbitnya purnama memulai Ramadhan 1442 H. Malam demi malam berikutnya, sampai idul fithri akan menjadi momentum ibadah.
Kali ini, Ramadhan kedua yang dinikmati dalam suasana pagebluk covid-19.
Wabah virus corona menjadi gong dalam kehidupan manusia. Tidak lagi hanya soal kesehatan saja.
Juga, memberikan reformulasi dalam kehidupan beragama.
Jika sebelumnya tarwih dilaksanakan dengan bersama. Untuk dua tahun terakhir, tarwih bersama dengan keluarga inti.
Walau demikian, memupuk solidaritas tetap saja menjadi bagian dari ibadah yang dikandung Ramadhan.
Walau tidak duduk di tempat yang sama dalam berbuka puasa. Tetap saja, buka puasa bersama dilaksanakan. Remaja masjid mengantarkan hidangan berbuka ke setiap rumah.
Selanjutnya, berbuka dilaksanakan dengan tetap kebersamaan walau tidak lagi berkumpul di masjid ataupun di kediaman sang pengundang.
Begitu pula dengan aplikasi ibadah. Jika sebelumnya shaf shalat dirapatkan. Selama masa pandemi justru direnggangkan.
Masjid, tidak hanya menyiapkan fasilitas tandas, tetapi juga sarana cuci tangan, dan pembersih tangan lainnya.
Karpet masjid digulung. Sementara jamaah diminta menyiapkan sajadah masing-masing. Dengan tetap memakai masker, semuanya berkumpul dengan waktu yang terbatas.
Pandemi belum dapat diprediksi kapan berakhir. Namun, harapan yang tak pernah berakhir.
Datangnya Ramadhan, akan menguatkan harapan itu. Semakin dekat dengan sang pencipta justru semakin menebalkan harapan yang ada. Suatu saat, wabah ini akan berakhir juga.










