Terkini.id, Sorong - Awal Maret 2022 mendatang Laskar Pemuda Makassar Turatea atau yang disingkat dengan LPMT Kota Sorong akan memasuki tahap pelantikan dan pengukuhan para pengurus untuk masa bakti selama satu periode kepengurusan.
Ragam isu, pertanyaan dan komentar telah beredar di publik terkait dengan kehadiran organisasi kepemudaan Sulawesi Selatan ini di Kota Sorong. Sebab skala regional (baca:kedaerahan), BPD KKSS Kota Sorong pada pertengahan September 2021 lalu telah mendeklarasikan IPSS Kota Sorong sebagai wadah pemberdayaan potensi pemuda Sulawesi Selatan di Kota Sorong. Lalu pada awal tahun 2022 ini, para pemuda Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng membentuk organisasi kepemudaan yang kemudian diberi nama LPMT (Laskar Pemuda Makassar Turatea).
Sehingga hal tersebut di atas menimbulkan tanda tanya besar bagi warga Sulawesi Selatan secara umum maupun para pemuda Sul-Sel yang mendiami provinsi kepala burung ini perihal munculnya LPMT di Kota Sorong. Terlebih lagi tahun ini tabuh genderang politik telah bergemuruh memenuhi jagat raya sehingga hal itu menambah kompleksitas dinamika yang ada.
Menanggapi ragam isu dan pertanyaan di atas, Sekretaris Organisasi Kepemudaan LPMT (Laskar Pemuda Makassar Turatea) Kota Sorong dalam sela-sela diskusi menegaskan bahwa kehadiran LPMT di Kota Sorong bukanlah sebagai "Matahari Kembar" untuk IPSS Kota Sorong.
Dalam ilmu kepemimpinan, "Matahari Kembar" merupakan istilah yang sering digunakan sebagai bentuk bahwa adanya dualisme kepemimpinan.
"Kehadiran LPMT bukan Matahari Kembar atau memecah-belah IPSS Kota Sorong yang telah dideklarasi oleh BPD KKSS Kota Sorong pertengahan September tahun lalu. Kehadiran LPMT adalah menghimpun para pemuda yang berasal dari 4 kabupaten dan 1 kota yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Kota Makassar." Tegas Deklator LPMT itu yang juga merupakan salah satu Deklator hadirnya IPSS Kota Sorong.
Dirinya juga menambahkan bahwa selain 4 kabupaten dan 1 kota di atas, para Pengurus LPMT Kota Sorong membuka ruang bagi pemuda Sulawesi Selatan lainnya yang ingin bergabung dan ikut bersama-sama memajukan LPMT Kota Sorong.
Hal ini tentunya didasari oleh kata Makassar yang dipakai dalam nama organisasi LPMT sehingga berlaku secara umum untuk seluruh etnis Suku Makassar.
Jika melihat literatur, secara dialeg Etnis Suku Makassar sendiri terdiri atas lima dialek yaitu:
- Dialek Lakiung (Dialek ini yang paling banyak penutur bahasa dan adatnya. Mereka inilah yang kemudian dikenal dengan orang Makassar yang menempati wilayah kota Makassar, Gowa, Takalar, sebagian Maros dan sebagian Pangkajene Kepulauan).
- Dialek Konjo (Penutur dialek ini bermukim di wilayah sebagian Bulukumba (Kajang dan sekitarnya), Sinjai Barat, Gowa bagian Timur dan Maros bagian Timur).
- Dialek Turatea (Penutur dialek ini mereka yang bermukim di daerah Jeneponto dan kabupaten sekitarnya).
- Dialek Bantaeng (Penutur dialek ini mereka yang bermukim di daerah Bantaeng dan sekitarnya).
- Dialek Selayar (Penutur dialek ini mereka yang bermukim di daaerah Selayar dan sekitarnya).
Kelima dialek ini memiliki ciri khas baik dalam berbahasa dan adat-istiadat namun masih dalam satu kebudayaan yang sama yaitu etnis Makassar/Bugis-Makassar.
Muhammad AlFiqri pun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan warga Sulawesi Selatan yang di Kota Sorong dan sekaligus mengajak untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan pelantikan LPMT pada bulan Maret 2022 mendatang.