Terkini.id, Sorong - Bersama dengan staf khusus Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dosen Indonesia Semesta DPD Papua Barat melaksanakan diskusi terpumpun untuk mengidentifikasi pandangan-pandangan terkait Peta Jalan Pendidikan Indonesia yang sementara masih draft.
Peta jalan ini, ditegaskan oleh Dr. Hamid Muhammad, masih dalam progress penyusunan. Sehingga diperlukan keterlibatan pelbagai kalangan secara luas untuk menuju kepada penyusunan akhir.
Disampaikan pula bahwa peta jalan ini merupakan permintaan Komisi X DPR RI dimana Ketika Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengajukan program-program dalam perencanaan kegiatan pendidikan dan kebudayaan, dipandang perlu sebuah cetak biru. Sehingga tidak menjadi pengulangan, apalagi pemborosan.
Dalam rangka penyusunan dokumen itu, DIS DPD Papua Barat juga mengundang rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UniMUDA) Sorong, dan Universitas Amal Ilmiah YAPIS Wamena (UNAIM).
Pandangan dari dosen, dan juga mahasiswa dijadikan sebagai notulen untuk menjadi dokumentasi, sehingga pembahasan peta jalan tersebut lebih komprehensif. Dimana ada praktik-praktik pendidikan, terutama pendidikan tinggi sesungguhnya bukan cerminan wawasan nusantara.
Dalam beberapa kasus, justru menafikan keberadaan lautan Indonesia yang menjadi perekat. Ini justru dimaknai sebagai sebuah halangan. Sehingga tidak ditetapkan sebuah kebijakan yang jauh dari kebajikan bersama.
Pandangan dari Pendidikan Papua
Secara geografis Papua terbagi atas wilayah pantai dan gunung. Begitu pula daerah pedalaman. Ketiganya tidak menyediakan layanan akses. Jangankan jaringan telepon dengan kapasitas internet yang memadai, listrik juga masih menjadi masalah.
Catatan penting lainnya, kemampuan murid atau siswa Papua terkhusus pada speak bola. Maka bolehjadi, dalam skala Papua, pengembangan sekolah menengah kejuruan bertumpu pada keberbakatan olahraga. Dalam hal ini sepakbola. Bukan pada pengembangan sekolah menengah kejurusan yang fokus pada IT.
Begitu juga dengan SMK pariwisata yang dapat menjadi pendukung bagi kelangsungan pariwisata Papua. Dimana Raja Ampat, Wamena, Merauke, menjadi destinasi unggulan nasional.
Termasuk dalam bagian ini adalah SMK yang mengembangan perikanan dan kelautan. Untuk menjadi pengumpan bagi politeknik kelautan dan perikanan yang sudah tersedia di Sorong.
Akhirnya, langkah mendesak yang diperlukan adalah memperluas percakapan ini sehingga telaah dan masukan dari pelbagai kalangan dapat memberikan catatan-catatan strategis lainnya sehingga Peta Jalan Pendidikan Indonesia benar-benar tercermin dalam geografis Indonesia. Bukan hanya di ibukota semata.