Dr. Hasbi Siddik
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong
Terkini.id, Sorong – Covid-19 telah menjadi pandemi yang telah mewabah hampir keseluruh penjuru dunia.
Kebijakan psychical distancing, lock down kota-kota besar, karantina 14 hari, penutupan bandara, sekolah, masjid dan fasilitas umum serta ibadah lainnya merupakan upaya bersama dalam memutus mata rantai pandemi tersebut.
Kebijakan ini memicu munculnya jabariyahnisme yang menganggap virus adalah makhluk ciptaan Tuhan dan masjid adalah rumah Tuhan yang seakan-akan menggiring opini bahwa Tuhan tak mungkin membiarkan epidemi itu menginfeksi orang yang salat di masjid.
Tuhan telah menciptakan hukum syariah dan hukum alam. Hukum Syariah, mengatur bagaimana berhubungan dengan Allah Swt dan sesama makhluk.
Sementara hukum alam atau hukum sebab akibat yang berlaku pada alam mikrokosmos dan makrokosmos merupakan ketetapan Tuhan yang berlaku selamanya.
Juga, tak akan mengalami perubahan, seperti api hawanya panas, lapar dan haus berhenti kalau makan dan minum, sakit harus berobat, rajin pangkal pandai, dan hemat pangkal kaya.
Sering kita mendengar, tidak usah berusaha yang penting cukup berdoa dan tidak perlu meminum obat yang penting berdoa pasti sembuh, ayo tetap ke masjid dan bersalaman karena pandemi Korona itu juga ciptaan Tuhan yang tidak mungkin menjangkit kalau berada di masjid.
Seorang muslim tetap harus ada upaya kuat sambil berdoa meminta perlindungan-Nya untuk menghindari virus mematikan tersebut.
Kalau sudah ada upaya maksimal untuk menghindarinya dan sesuai dengan protokol yang dikeluarkan oleh pemerintah dan juga sudah berdoa akan tetapi tetap saja terinfeksi maka inilah yang disebut takdir Tuhan.
Dinamakan takdir Tuhan karena sudah ada daya upaya yang mendahului namun tetap saja virus itu menjangkit maka kembalikanlah kepada Tuhan bahwa inilah ketetapan-Nya.
Tetapi selama belum ada daya upaya untuk menghindari virus itu maka itu tidak bisa dianggap sebagai ketetapan Tuhan dan itu lebih tepat disebut dengan kecerobohan dan Tuhan pasti berlepas tangan terhadap hamba seperti ini. Wallahu a'lam